Jumat, 10 Agustus 2012

Cara Reset Printer Canon i865


Kemarin ada teman minta tolong untuk memperbaiki printer Canon i865, setelah Saya cek printernya ternyata printer mengalami blinking dan menampilkan pesan waste ink tank full pada setiap printer diperintah print. Setelah berburu mencari solusi dengan googling di internet, akhirnya Saya menemukan juga cara mengatasinya dan langsung Saya coba praktekan pada Printer milik teman yang tengah mengalami blinking tersebut, dan hasilnya memang mantaps, setelah printer Saya reset menggunakan cara tersebut. Apabila printer Canon i865 Anda mengalami kasus yang sama dengan printer milik teman Saya, silahkan coba cara berikut ini....
Cara Reset Waste Ink Full Printer Canon i865 :
  1. Matikan Printer Canon i865
  2. Tahan tombol Resume, kemudian tekan tombol Power.
  3. Sambil tetap menekan tombol Power lepaskan tombol Resume.
  4. Tekan tombol Resume 2 kali kemudian lepaskan kedua tombol.
  5. Lampu hijau akan berkedip dan kemudian berhenti berkedip.
  6. Tekan tombol Resume 4 kali.
  7. Matikan printer dengan menekan tombol power.
  8. Reset Printer Canon i865 telah selesai dan siap untuk digunakan.

Minggu, 01 Juli 2012

Axioo Pico 

spesifikasinya:

* Intel® Atom™ processor N270 ~ 1.6Ghz, 512Kb L2 Cache, FSB 533MHz (On Board)
* 1GB (DDR2 667 MHz, PC5300)
* 160 GB SATA HDD
* 10″ TFT 1024 x 600 resolution (WXGA)
* VGA Intel GMA950 64MB (shared)
* High Definition Audio, Built-in Microphone & Two Speaker
* Integrated 10/100 Mb Base-T Ethernet and Wi-Fi 802.11 b/g
* 1.3 MP Video Camera Module
* 3 in 1 Card Reader Support (MMC/SD/MS)
* 3 x USB 2.0 Ports (USB 1.1 Compatible), 1 x External CRT, 1 x Headphone Jack, 1 x Microphone Jack, 1 x Internal Microphone, 1 x RJ-45 Jack for LAN, 1x DC-In Jack
* Microsoft Windows XP Home Edition

Apa sih menariknya Axioo Pico dibandingkan dengan netbook yang lain? Hmm… pertama, kapasitas harddisknya yang 160 GB. Sangat lega untuk laptop seukuran 10″. Sementara para pesaingnya masih berkutat pada SSD berukuran kecil, atau harddisk beberapa puluh hingga 120 GB, Axioo telah selangkah lebih maju dengan menghadirkan space 160 GB yang bisa kita isi apa saja sampai puas!

Sama seperti para pesaingnya, Axioo Pico juga menggunakan prosesor Intel Atom. Memory sebesar 1 GB telah disertakan secara default, dan masih bisa diupgrade hingga 2 GB. Beberapa netbook yang saya sebutkan di atas ada yang mentok memory-nya sebesar 1 GB dan tidak dapat diupgrade. Kesimpulannya: Axioo Pico lebih keren karena memory-nya bisa diupgrade :)

Fasilitas-fasilitas standar lainnya juga ada. Sebut saja konektivitas Bluetooth, Wifi dan Ethernet, webcam dan microphone, card reader, serta tiga buah port USB 2.0. Ada juga port VGA-out sehingga kita bisa sedikit gaya-gayaan presentasi dengan laptop mungil :D
Axioo Pico

Axioo Pico

Untuk keperluan ketik-mengetik, keyboard Axioo Pico jelas lebih manusiawi, tidak membuat pegal linu dan otot kaku karena ukurannya cukup lebar. Sementara netbook yang lain…. terlalu kecil.

Namun demikian ada sedikit kekurangan yang bagi saya agak mengganggu. Panas yang dihasilkan sepertinya terkumpul di touchpad, sehingga telapak tangan jadi terasa kurang nyaman waktu mengetik. Walaupun untungnya tidak terlalu panas sehingga masih bisa ditolerir. Sementara angin yang berhembus dari jendela ventilasi dingin-dingin saja. Kesimpulan saya sih, distribusi panasnya kurang merata, dan sarana pembuangan panasnya masih perlu mendapatkan perhatian.

Axioo Pico menggunakan baterai 3-cell yang mampu bertahan lebih dari 2 jam. Padahal di iklannya, netbook ini mampu bertahan selama 6 jam — dengan tanda bintang (*) dan tulisan keciiilll “jika menggunakan baterai 6-cell” — Beberapa netbook lain sudah menyertakan baterai 6-cell secara default. Sementara pengguna Axioo Pico harus mengganti baterainya jika ingin puas bermain komputer 6 jam non-stop tanpa setrum dari PLN.

Laptop mungil ini cukup berat juga ternyata. Semula saya pikir 1,2 kg itu ringan sekali, namun kenyataannya, pundak saya pegal karena kelamaan menenteng netbook ini. Netbook lain ada yang beratnya di bawah 1 kg. Sepertinya Axioo Pico memegang rekor netbook paling berat untuk saat ini.

Axioo Pico telah menyertakan sistem operasi Microsoft Windows XP. Akhirnya sekarang saya punya lisensi Microsoft Windows asli nih :) Sebenarnya saya ingin menginstal Linux di netbook ini, namun saat ini dukungan sistem operasi Linux untuk netbook berbasis Intel Atom nampaknya masih dalam pengembangan, belum sempurna. Sepertinya lebih baik menunggu beberapa saat dulu sampai dukungan untuk Atom sudah sempurna. Saya sudah sedikit membaca-baca mengenai proyek Ubuntu Netbook Remix. Semoga saja segera muncul versi stabilnya. Dan semoga saja Ubuntu 8.10 yang akan dirilis pada bulan Oktober nanti sudah mendukung penuh netbook berbasis Atom. Jadi bisa segera diinstal :D

Sambil menunggu dirilisnya distro Linux yang mendukung penuh perangkat keras netbook, saya pun menginstal aplikasi free dan open source pada Windows XP di netbook ini. Andalan saya adalah aplikasi-aplikasi keluaran PortableApps yang praktis, ringan dan elegan. Saya tidak membutuhkan aplikasi yang aneh-aneh dalam bekerja. Aplikasi-aplikasi PortableApps sudah cukup membantu saya dalam bekerja.

Secara umum, netbook ini cukup untuk membantu tugas-tugas saya. OpenOffice.org yang biasanya memerlukan waktu lama untuk loading, di netbook ini cukup beberapa detik saja langsung terbuka sempurna! Untuk menjalankan game favorit saya, Sanguo: Fate Of The Dragon, juga tidak ada perbedaan dengan di komputer biasa.

Rabu, 27 Juni 2012

KELEBIHAN NOTEBOOK ASUS “PENGETESAN EKSTREM”

KELEBIHAN NOTEBOOK ASUS “PENGETESAN EKSTREM”



asusKelebihan notebook ASUS dibanding dengan merek lain ini saya postingkan sebagai pertimbangan anda untuk memilih notebook agar bisa menemani anda sepanjang hari dan tidak membawa masalah bagi anda. Semua notebook ASUS telah dilakukan berbagai pengetesan untuk memastikan setiap model tersebut tahan banting dan dapat diandalkan.  Notebook tersebut dilakukan pengetesan tidak normal dengan cara ekstrem untuk memastikan ASUS dapat selalu memberikan kinerja yang baik dalam kondisi apapun. Beberapa tes ekstrem terhadap notebook ASUS sebelum dipasarkan, antara lain:
  1. Tes pemelintiran ekstrem. Sebagian besar notebook dapat dibuka dan ditutup denga satu tangan dan hal ini dapat menyebabkan layar menjadi lentur. Tes dilakukan untuk mengetahui seberapa baik notebook melindungi hal ini dengan cara memelintir seluruh rangka dengan derajat ekstrem
  2. Tes goncangan ekstrem. Notebook sering menerima goncangan dalam kehidupan sehari-hari, maka ASUS melakukan serangkaian tes goncangan untuk memastikan setiap tipe dapat menerima perlakuan goncangan yang besar sekalipun.
  3. Tes getaran ekstrem . Dilakukan dengan cara menguji dengan berbagai macam frekuensi getaran untuk memastikan baik bagian dalam dan luar dapat terlindungi
  4. Tes engsel ekstrem. Engsel merupakan titik lemah notebook, maka ASUS telah melakukan pengetesan dengan cara membuka dan menutup notebook sedikitnya 20.000 kali untuk mengukur kekuatan mereka.
  5. Tes jatuh ekstrem. ASUS melakukan serangkian tes jatuh untuk mengukur kekuatan notebook tersebut dari kecelakaan-kecelakan kecil yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Tes tekanan ekstrem. Layar LCD notebook sangat rapuh dan perlu dilindungi dengan penutup ang kuat.  ASUS telah menguji desain penutupnya dengan berbagai tes ekstrem tekanan tinggi untuk memastikan bahwa penutupnya dapat melindungi LCD dengan sempurna.
Dengan dipastikannya kekuatan notebook ASUS tersebut melalui tes ekstrem tidak berarti anda boleh semena-mena memperlakukannya. Jangan mencoba untuk diinjak, dipukul, dilempar apalagi dibanting. Anda tetap harus memperlakukannya dengan lembut dan hati-hati serta kasih sayang seperti anda memperlakukan pacar anda.